•
Ketika dikantor di cek setelah 5 menit duduk tenang
dikursi
•
Dengan kaki dilantai
•
Pilihan lengan bisa menggunakan lengan kanan atau kiri
(pilih salah satu)
•
Tidak ada perbedaan hasil tekanan darah yang diambil dari
kedua lengan tersebut
•
Kafein, olahraga, dan merokok harus dihindari minimal 30
menit dan minum alkohol minimal 2 jam sebelum pengukuran
RIWAYAT
Pemeriksa harus menetukan dari riwayat dan pemeriksaan
fisik untuk bukti kemungkinan curiga hipertensi sekunder
Riwayat harus fokus pada:
•
Review sistem kardiovaskular, termasuk mengetahui durasi
hipertensi
•
Gejala atau riwayat keluarga untuk mengidentifikasi
hipertensi sekunder
•
Hadir atau tidaknya faktor risiko kardiovaskular yang
lain (seperti sesak nafas, udem kaki)
•
Faktor psikososial dan lingkungan yang mempengaruhi TD
•
Pengobatan yang sudah dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK
Berdasar penadapat JNC 7 pemeriksaan fisik pada
hipertensi meliputi :
• 2 atau lebih pengukuran TD dengan jarak waktu 2 menit dengan pasien
posisi supine (berbaring) atau duduk
•
Verifikasi/cek pada daerah lengan contralateral
•
IMT (Kg/m2). IMT >= 25 Kg/m2 masuk kriteria obesitas
• Ukur lingkar perut (waist circumference). LP >= 90 cm
(laki2) dan >= 80 cm (perempuan) masuk kriteria obesitas sentral/ obesitas perut
•
Pemeriksaan funduskopi untuk penyempitan arteri, eksudasi , perdarahan
•
Pemeriksaan leher untuk bruits karotid, peregangan vena,
pembesaran kelenjear tiroid
• Pemeriksaan untuk pemesaran ginjal, massa, distensi
kandung kemih, bruit ginjal, aortic aneurism
•
Pemeriksaan ekstremitas denyut kaki dan edema
• Asesmen neurologi khusunya untuk tanda penyakit
cerebrovaskular
HIPERTENSI ESSENSIAL
Pertimbangkan pemeriksaan penunjang berikut sebelum
melakukan terapi inisiasi. Screening untuk diabetes secara khusus penting
•
potassium (kalium)
•
Gula darah
•
Kalsium
•
Urinalisis
•
Profil lipid
•
EKG
•
Hematokrit
HIPERTENSI
SEKUNDER/KOMPLIKASI HIPERTENSI
Pertimbangkan pemeriksaan penunjang yang lain/ rujuk
ketika kemungkinan terjadi hipertensi sekunder (tidak respon dengan pengobatan
biasanya, hipertensi yang sebelumnya bisa terkontrol menjadi tak terkontrol,
dan/atau hipertensi maligna). Riwayat dan pemeriksaan penunjang sebelumnya
sangat membantu untuk deteksi
Penyebab hipertensi sekunder:
•
Gagal ginjal kronis atau akut
•
Hipertensi renovaskular
•
Sleep apnea
•
Pengobatan atau obat2an terlarang
•
Aldosteronism primer
•
Terapi steriod kronis dan syndroma cushing
•
Pheochromocytoma
•
Penyakit tiroid atau paratiroid
•
Coarctation aorta (penyempitan aorta)
FAKTOR RISIKO
Resiko penyakit kardiovaskular pada pasien hipertensi
ditentukan bukan hanya dari level TD tapi juga dengan kehadiran atau tidaknya
kerusakan organ:
Baru saja terdiagnosis:
•
LVH
•
Stroke atau TIA
•
Gagal ginjal kronis (termasuk
mikroalbumineria dan
proteinuria)
•
Periperal arteri disease
•
Retinopati
Riwayat:
•
MI
•
CABG
•
CVA
•
TIA
Faktor risiko lain:
•
Merokok
•
Obese
•
Physical inactivity
•
Dislipidemia
•
Diabetes
•
GFT < 60mL/memit
•
Usia (>55 utk laki2, >65 utk perempuan)
• Riwayat keluarga
dari penyakit permature
cardiovaskular
(laki2
< 55, perempuan < 65)
•
CHF
•
Angina
SUMBER: UMHS Hypertension Guideline, May 2014