SholehShare | BLOGnya SEORANG DOKTER

Tekanan Darah Normal Pada Dewasa

Senin, 05 Oktober 20150 komentar



MenDIAGNOSA HIPERTENSI

      Ketika dikantor di cek setelah 5 menit duduk tenang dikursi
      Dengan kaki dilantai
      Pilihan lengan bisa menggunakan lengan kanan atau kiri (pilih salah satu)
      Tidak ada perbedaan hasil tekanan darah yang diambil dari kedua lengan tersebut
      Kafein, olahraga, dan merokok harus dihindari minimal 30 menit dan minum alkohol minimal 2 jam sebelum pengukuran

RIWAYAT
Pemeriksa harus menetukan dari riwayat dan pemeriksaan fisik untuk bukti kemungkinan curiga hipertensi sekunder

Riwayat harus fokus pada:
      Review sistem kardiovaskular, termasuk mengetahui durasi hipertensi
      Gejala atau riwayat keluarga untuk mengidentifikasi hipertensi sekunder
      Hadir atau tidaknya faktor risiko kardiovaskular yang lain (seperti sesak nafas, udem kaki)
      Faktor psikososial dan lingkungan yang mempengaruhi TD
      Pengobatan yang sudah dilakukan

PEMERIKSAAN FISIK
Berdasar penadapat JNC 7 pemeriksaan fisik pada hipertensi meliputi :
    2 atau lebih pengukuran TD  dengan jarak waktu 2 menit dengan pasien posisi supine (berbaring) atau duduk
      Verifikasi/cek pada daerah lengan contralateral
      IMT (Kg/m2). IMT >= 25 Kg/m2 masuk kriteria obesitas
     Ukur lingkar perut (waist circumference). LP >= 90 cm (laki2) dan >= 80 cm (perempuan) masuk kriteria obesitas sentral/ obesitas perut
      Pemeriksaan funduskopi untuk  penyempitan arteri, eksudasi , perdarahan
      Pemeriksaan leher untuk bruits karotid, peregangan vena, pembesaran kelenjear  tiroid
   Pemeriksaan untuk pemesaran ginjal, massa, distensi kandung kemih, bruit ginjal, aortic aneurism
      Pemeriksaan ekstremitas denyut kaki dan edema
     Asesmen neurologi khusunya untuk tanda penyakit cerebrovaskular


HIPERTENSI ESSENSIAL
Pertimbangkan pemeriksaan penunjang berikut sebelum melakukan terapi inisiasi. Screening untuk diabetes secara khusus penting
      potassium (kalium)
      Gula darah
      Kalsium
      Urinalisis
      Profil lipid
      EKG
      Hematokrit


HIPERTENSI SEKUNDER/KOMPLIKASI HIPERTENSI
Pertimbangkan pemeriksaan penunjang yang lain/ rujuk ketika kemungkinan terjadi hipertensi sekunder (tidak respon dengan pengobatan biasanya, hipertensi yang sebelumnya bisa terkontrol menjadi tak terkontrol, dan/atau hipertensi maligna). Riwayat dan pemeriksaan penunjang sebelumnya sangat membantu untuk deteksi

Penyebab hipertensi sekunder:
      Gagal ginjal kronis atau akut
      Hipertensi renovaskular
      Sleep apnea
      Pengobatan atau obat2an terlarang
      Aldosteronism primer
      Terapi steriod kronis dan syndroma cushing
      Pheochromocytoma
      Penyakit tiroid atau paratiroid
      Coarctation aorta (penyempitan aorta)


FAKTOR RISIKO
Resiko penyakit kardiovaskular pada pasien hipertensi ditentukan bukan hanya dari level TD tapi juga dengan kehadiran atau tidaknya kerusakan organ:
           
Baru saja terdiagnosis:
      LVH
      Stroke atau TIA
      Gagal ginjal kronis (termasuk mikroalbumineria dan proteinuria)
      Periperal arteri disease
      Retinopati


Riwayat:
      MI
      CABG
      CVA
      TIA

Faktor risiko lain:
      Merokok
      Obese
      Physical inactivity
      Dislipidemia
      Diabetes
      GFT < 60mL/memit
      Usia (>55 utk laki2, >65 utk perempuan)
      Riwayat keluarga  dari  penyakit permature cardiovaskular
    (laki2 < 55, perempuan < 65)
      CHF
      Angina



SUMBER: UMHS Hypertension Guideline, May 2014





Share this article :
 
Support By : SholehShare | BLOGnya SEORANG DOKTER | SholehShare
Copyright © 2011. SholehShare - All Rights Reserved