Pembagian wewenang dan
tanggung jawab antara dokter keluarga dan dokter konsultan banyak macamnya. Secara
umum dapat dibedakan atas 4 macam, yakni (McWhinney, 1981):
a.
Interval
referral
Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan penderita sepenuhnya
kepada dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter keluarga tidak ikut menanganinya.
Pembagian wewenang dan tanggung jawab ini lazimnya ditemukan apabila pasien
telah memerlukan pelayanan rawat inap dirumah sakit untuk penyakit yang cukup
serius dan jangka waktu yang lama. Atau kalau kebetulan, dokter keluarga, untuk
jangka waktu tertentu, misalnya sedang cuti atau menghadiri pertemuan diluar
kota. Tentu mudah dipahami setelah
rujukan interval selesai dilakukan, wewenang dan tanggung jawab tersebut
kembali berada pada dokter keluarga yang merujuk.
b.
Collateral
referral
Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan penderita hanya
untuk satu masalah kedokteran khusus saja. Misalnya penanganan chronic glaucoma yang dilimpahkan kepada
dokter spesialis mata. Sedangkan penanganan
untuk masalah kedokteran lainnya dan penderita tersebut tetap berada di tangan dokter yang merujuk.
c.
Cross
referral (rujukan silang)
Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan penderita sepenuhnya
kepada dokter lain untuk selamanya. Pelimpahan wewenang ini sangat tidak
dianjurkan, kecuali apabila penderita tersebut pindah ke daerah lain misalnya.
d. Split
referral (rujukan terpecah)
Dokter keluarga, sesuai dengan masalah
kesehatan yang ditangani, menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada beberapa
dokter konsultan, dan selama jangka waktu pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab tersebut, dokter keluarga tidak
ikut campur.
CONTOH
SOAL.
1. Pasien
dirawat, pulang setelah 1 minggu dirujuk ke dokter keluarga, untuk kontrol.
Tipe rujukan:
a. kolateral
b. silang
c. Tetap
d. interval
e. Terpilih
2. Seorang
anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke praktik dokter keluarga dengankeluhan
nyeri perut kanan bawah. Setelah pemeriksaan lengkap anak didiagnosis dengan apendisitis
akut. Dokter lalu
merujuk anak ke
dokter bedah untuk penanganan selanjutnya. Setelah
operasi, anak mengalami infeksi saluran napas. Lalu dokter
bedah kembali merujuk
pasien kepada dokter
keluarganya untuk penanganan
lebih lanjut. Apakah jenis rujukan yang paling sesuai?
a. Split referral
b. Cross
referral
c.
Collateral
referral
d. Periodic
referral
e. Interval
referral
3. Seorang
laki-laki berusia 12 tahun datang ke dokter praktik umum dengan keluhan sering
cepat lelah dan bibir kebiruan. Setelah anamnesis, pemeriksaan fisik serta
laboratorium dokter mendiagnosis pasien
dengan kelainan katup jantung. Dokter selanjutnya merujuk pasien ke
dokter spesialis jantung anak. Apakah jenis rujukan yang paling sesuai?
a. Split referral
b. Cross
referral
c.
Collateral
referral
d. Periodic
referral.
e. Interval
referral
SUMBER: Buku Panduan
Kepaniteraan Program Pendidikan Profesi Kedokteran Keluarga FKIK UMY 2015