SholehShare | BLOGnya SEORANG DOKTER

Gangguan Fobia (Ketakutan)

Senin, 14 September 20150 komentar




http://artikel.okeschool.com

GANGGUAN FOBIK (F40)
Keluhan :
•Pasien mungkin menghindar atau membatasi aktivitas sebab rasa takut yang timbul karena objek/situasi tertentu

•Kesulitan untuk berpergian seperti pergi ke pasar atau mengunjungi orang lain

•Kadang-kadang disertai gejala fisik (berdebar, napas pendek, asma).
Dengan anamnesis dapat terungkap rasa takut yang spesifik atau khas.


Pedoman Diagnostik :
•Terdapat rasa takut yang sangat terhadap tempat, peristiwa, situasi atau objek tertentu yang tidak beralasan. Pasien sering kali menghindari situasi ini.

•Situasi yang umum ditakuti antara lain:
-Meninggalkan rumah
-Tempat-tempat terbuka
-Bicara di depan umum
-Keramaian atau tempat-tempat umum
-Berpergian dengan bis, mobil, kereta api atau pesawat terbang
-Persitiwa sosial

•Pasien mungkin tidak mampu meninggalkan rumah atau tinggal seorang diri karena takut

•Agorafobia (takut di tempat ramai) sering merupakan komplikasi dari gangguan panik, sedangkan sosial fobia (takut menjadi pusat perhatian) sering kali berkaitan dengan kepribadian menghindar.

•Jika yang menonjol adalah serangan ansietas, lihat gangguan panik (F41.0) dan jika yang menonjol suasana perasaan menurun atau sedih, lihat gangguan depresif (F32.0)



Penatalaksanaan:

•Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa fobia bisa diobati dan menghindari situasi yang ditakuti akan menambah rasa takut

•Dorong pasien agar melaksanakan metode mengatur pernapasan untuk mengurangi gejala fisik dari rasa takut

•Minta pasien membuat daftar semua situasi yang ditakuti dan dihindarinya, yang tidak dialami oleh orang lain

•Diskusikan cara-cara untuk menghadapi rasa takut yang berlebihan, misalnya pasien mengingatkan dirinya, “saya merasa sedikit cemas karena menghadapi orang banyak, perasaan ini akan berlalu dalam beberapa menit.”

•Rencanakan serangkaian langkah tertentu yang memungkinkan pasien menghadapi dan terbiasa dengan situasi yang ditakuti
-Tentukan satu langkah kecil pertama menghadapi situasi yang ditakuti, misalnya keluar rumah sebentar bersama seorang anggota keluarga
-Langkah ini harus dipraktekan setiap hari selama 1 jam sampai tidak menakutkan lagi
-Jika situasi yang ditakutkan itu masih menyebabkan ansietas, pasien harus mempraktikan pernapasan yang teratur dan santai. Katakan padanya bahwa panik akan berlalu dalam 30 menit. Pasien jangan meninggalkan situasi yang ditakuti itu sebelum gejala panik hilang.
-Lanjutkan dengan langkah yang sedikit lebih sukar dan ulangi prosedurnya (misalnya, melewati waktu yang lebih lama diluar rumah)
-Jangan minum alkohol atau ansietas paling kurang 4 jam sebelum mempraktikan langkah-langkah ini.

•Tentukan seorang teman atau anggota keluarga yang dapat menolong mengatasi rasa takut. Kelompok tolong diri dapat membantu menghadapi situasi yang ditakuti.

•Pasien harus menghindari penggunaan alkohol atau obat penenang untuk mengatasi situasi yang ditakuri, tanpa petunjuk dokter.



Medikasi :

•Bila metode diatas tidak menolong, dapat diberikan antiansietas (misalnya diazepam 2-3 x 2-5mg sehari). Penggunaan yang terus menerus dapat menimbulkan ketergantungan, dan bila hentikan gejala akan muncul kembali.

•Bila terdapat depresi dapat diberikan anti depresan (misalnya imipramin 2-3 x 25-50 mg/hari atau amitriplin 1-2 x 12,5-25mg/hari)

•Beta-bloker dapat mengurangi gejala fisik



Konsultasi ke spesialis:

•Pertimbangkan konsultasi ke spesialistik jika rasa takut yang mengganggu itu (misalnya pasien tidak dapat meninggalkan rumah) menetap.

•Rujuk untuk psikoterapi perilaku (bila memungkinkan), bagi pasien yang belum sembuh dengan terapi di atas






Share this article :
 
Support By : SholehShare | BLOGnya SEORANG DOKTER | SholehShare
Copyright © 2011. SholehShare - All Rights Reserved