Melihat Sejarah Kapal Selam Pasopati 410 Melalui Sebuah "Monumen Kapal Selam" Surabaya
Catatan Perjalanan Sulawesi Selatan #Hari Ke-1 (20 Agustus 2013)
Tepat pukul 7.20 Saya, Rio, dan Jihan berangkat dari Jogjakarta menggunakan Kereta Sancaka Pagi. Ini adalah perjalanan pertama kali kita backpackeran *Aku maksudnya...hehe
Didalam kereta, kita ngobrol dengan seorang bapak dan seorang ibu, suami-istri yang hendak ke surabaya. Dari obrolan ini kita mendapatkan info "mas kalau di surabaya jangan lupa ngicipi Nasi Goreng Janc*k". La lokasinya dimana bu?" Kata ibunya Warung Nasi Goreng Janc*k nya ada dibelakang hotel delta dekat stasiun gubeng. *Lumayan dapat info walau tidak mau kesana.
Tiba Di Surabya (St. Gubeng Tampak Samping) |
Setelah 5 Jam perjalanan akhirnya kita sampai di stasiun gubeng baru. Setelah itu kita menuju stasiun gubeng lama untuk menemui Teman2 Jihan yang mau pulang ke Tasikmalaya setelah dari Bromo, untuk menuju stasiun gubeng lama kita harus muter, soalnya stasiun gubeng lama ditutup baru di benerin cuy pada waktu itu. Setelah itu kita sholat dan makan siang dulu di warung di stasiun gubeng lama. Selesai makan ketika mau bayar, e... sudah dibayarin sama teman Ji, Yasudahlah... *Lumayan, Hemat Rp20.000
Menuju Monumen Kapal Selam
|
Selesai makan, kita beranjak ke monumen kapal selam yang letaknya dekat dengan stasiun gubeng. Mau masuk monumen ini, e... sudah dibayarin lagi sama teman Ji *Dapet paket hemat lagi... Hemat Rp5000
Pintu Masuk Monkasel |
Ruang Torpedo |
Ruang Pengintaian |
Monumen Khas Surabaya |
+ komentar + 1 komentar
ini baru wisata pendidikan
di monumen kapal selam yang besar
makasih infonya