Oleh : dr Sri Budi Laksmiantini (Dokter RS JIH)
Seorang pasien perempuan berumur 21 tahun mengeluh nyeri saat buang air kecil dan anyang-anyangan (sering buang air kecil tapi tidak tuntas), terasa perih, panas dan nyeri pinggang. Perempuan tersebut didiagnosis ISK.
ISK adalah infeksi yang mengenai saluran kemih, meliputi ginjal, ureter, uretra dan vesica urinaria (kandung kemih). Ada dua jenis ISK, yaitu ISK bagian atas dan ISK bagian bawah. ISK bagian atas meliputi ginjal dan ureter biasanya disertai demam, sedang ISK bagian bawah meliputi kandung kemih dan uretra biasanya tanpa disertai demam.
Wanita 30 kali lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih dibanding pria. Diperkirakan 10-20% wanita menderita ISK paling tidak sekali dalam hidupnya. Penyebab mengapa wanita lebih rentan terkena ISK adalah
1. Uretra wanita lebih pendek di banding pria, hanya sekitar 2,5 - 3 cm.
2. Letak muaranya dekat vagina dan anus, sehingga bakteri mudah sekali berpindah dari anus lewat perantara, apalagi dengan kesalahan dalam bercebok. Sebagai contoh, apabila ingin mencegah dari ISK ini, wanita sehabis BAB bila disertai kencing juga lebih baik membersihkan saluran kemihnya dulu baru membersihkan duburnya, karena daerah dubur banyak berkembang bakteri. Dan apabila sedang bercebok yang biasanya mengebyur air dari belakang ke depan lebih baik diganti dari depan ke belakang. Ini sangat penting sekali untuk menghindari terkena penyakit ISK.
3. Wanita tidak memiliki kelenjar prostat sebagai anti bakteri.
Secara normal, air kencing atau urin steril dari mikroorganisme. Banyak jenis bakteri yang menyebabkan ISK. Yang paling utama adalah Escherichia Coli (E. Coli) yang terlurnya banyak ditinja dan berkembang biak di colon ( Usus Besar). Penyebab lainnya adalah akibat aktivitas seksual yang sering disebut sistitis bulan madu. Mikroorganisme yang sering menyebabkan ini adalah klamidia dan mikroplasma dan ISK yang disebabkan mikroorganisme ini hanya terbatas di uretra dan sistem reproduksi.
Pertama-tama bakteri akan menginap di uretra dan berkembang biak disana. akibatnya uretra akan terinfeksi yang disebut uretritis. Jika kemudian bakteri menuju ke vesica urinaria (kandung kemih) dan menginfeksi maka terjadi sistitis dan apabila naik lagi menuju ginjal dan menginfeksi makan akan terjadi pyelonefritis, biasanya infeksi yang mengenai ginjal disertai demam.
Jika mengalami gejala ISK seperti sering buang air kecil disertai nyeri, anyang-anyangan, nyeri pinggang, dan rasa tidak enak di perut bagian bawah (bagian suprapubic), periksalah lab urin kita. Bila ditemukan sel darah putih (leukosituria), darah (hematuria), bakteri (bakteriuria),
Pengobatan biasanya menggunakan antibiotik untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit tersebut.
Ada beberapa cara untuk mencegah ISK, Yaitu:
1. Buang air kecil saat bangun di pagi hari dan buang air kecil sesering mungkin (setiap 3 jam) karena bisa mengeluarkan bakteri bersamaan dengan urin.
2. Jangan menunda untuk buang air kecil
3. Bersihkan (mengebyur air) dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus ikut terbawa menempel di saluran kemih
4. Ganti celana dalam setiap hari agar bakteri tidak mudah berkembang biak
5. BAK sesudah hubungan intim agar saluran kemih bebas dari bakteri
6. Hindari kafein dan minuman yang mengandung karbonat yang mengiritasi kandung kemih (vesica urinaria)
Mekanisme timbulnya ISK
Bakteri menempel di mukosa dengan fimbriae -> melekat di sel epitel mukosa -> mengeluarkan LPS (lipopolisakarida) /protien antigen bakteri gram negatif -> terikat pada group antigen sel epitel mukosa saluran kemih -> terjadi infeksi
ISK bisa timbul jika :
1. MO (mikroorganisme) di dalam urin bersifat patogen
2. Terbentuk koloni MO (mikroorganisme) sebanyak 100000 CFU/ml.
*CFU= Colony Forming Unit
3. Terjadi leukosituria (ada leukosit lebih dari 3/lapang pandang di urin)
Sumber : Kedaulatan Rakyat